Sunday, February 19, 2012

Petualangan 34 jam menuju Belgia...(2)

 6 Nov 2008

Alhamdulillah.. sampai juga aku di Abu Dhabi International Airport.

Hal pertama yang aku lakukan adalah... mengubah jarum jam tanganku, karena ada selisih waktu antara Jakarta dan Abu Dhabi. Jakarta lebih awal 3 jam. Biar ga lupa, pikirku. Apalagi aku masih akan melakukan perjalanan esok hari. Kalo sampai salah jam, kan bisa gawat... bisa ketinggalan pesawat donk.

Kesan yang tampak dari bandara ini adalah bandaranya kecil, tidak sebesar Bandara Soekarno Hatta. Aku berjalan berputar-putar eh sampai situ lagi. Tampak pula ada kehidupan karena banyak orang "berseliweran". Cukup rame. Banyak orang dengan wajah, warna kulit dan bahasa yang beranekaragam. Meski sebagian mereka menggunakan bahasa Arab. Tapi, tetep aja aku merasa asing disini (tapi emang skr jadi orang asing kan? he2). Ada juga sih yang berwajah Indo plus berbahasa Indonesia. Tapi sebagian besar mereka berkelompok. Sepertinya mereka adalah para "pahlawan devisa". Tapi dimana pun, ini masih di bumi Allah. terus saja aku berdzikir agar Allah selalu melindungiku.

Lokasi pertama yang kucari adalah toilet dan mushola. Biasanya sih... berdekatan lokasinya. berbekal papan penunjuk arah dan cerita dari Pigi, tetangga sebelahku di pesawat tadi... aku masih belum berhasil menemukannya. meski sudah naik turun lantai 1 dan 2 sebanyak 2 kali. Dengan sedikit keberanian dan berbekal Bahasa Inggrisku yang pas-pasan, aku bertanya pada petugas di Bandara. Alhamdulillah... eureka! ketemu!

Setelah berwudlu untuk persiapan sholat maghrib dan Isya, aku mencoba mengaktifkan hand phone-ku. Masya Allah.. ga bisa. Kupake telepon suami, "call ended" aja tulisan yang tampak di layar HP-ku. kugunakan untuk sms jg ga bisa. Ya Allah,... bagaimana aku bisa menghubungi suamiku?? aku dah berjanji tuk menghubunginya sesampainya di bandara. Aku ingin dia tidak terlalu khawatir dengan "kesendirian-ku". Jujur...aku agak panik. untuk meredakannya, aku memutuskan sholat dulu. Di penghujung sholatku.. aku bermohon pada Allah agar Ia mudahkan urusanku dan melindungi "petualangan"ku di Tanah Arab ini. karena aku akan berada di sini sampai jadwal penerbangan berikutnya. yah... sekitar 18 jam. ga singkat kan..?

Setelah selesai sholat, aku kembali mengutak-atik HP. saking khusyuk-nya mengutak-atik HP, aku sampai tidak tahu kalo ada beberapa cewek berwajah Indonesia yang masuk ke mushola. mungkin begitu melihat bungkus sim card- perdana Simpa**-ku, yang kuletakkan begitu saja di karpet, dia mendekatiku. "Assalamu'alaikum... dari Indonesia ya?" sapanya. Aku kaget. tapi sedetik kemudian, obrolan hangat pun terjadi antara kami. Setelah berkenalan ternyata mereka adalah mahasiswi Univ. Kairo. Subhanallah, mereka calon ustadzah di negeriku. Semoga tetep istiqomah.. do'aku. Ada juga seorang ibu, asli Padang, yang mau menjenguk anaknya yang studi di sini. Subhanallah.. aku senang sekali bisa berjumpa dengan saudari muslimah, dari tanah air tercinta pula. Sesaat aku bisa melupakan ke-panik-an ku.

Setelah selesai sholat, aku langsung ke lantai atas tuk mencari fasilitas internet gratis yang disediakan pihak bandara dan aku juga harus segera mendapat kepastian tentang "tempat peristirahatan" ku malam ini. Astaghfirullah... computer yang disediakan bandara lagi rusak semua. Padahal tidak kurang dari 10 buah computer ada di sana. Bagaimana nih? untuk mempersingkat waktu, aku langsung mencari Etihad office, barangkali aku bisa dapat informasi tentang tempat penginapan yang ada di Bandara. Setelah bertanya sana-sini, aku di arahkan untuk menuju sebuah loket informasi. Ya... dia cuma bisa Bahasa Arab. Begini nih kalau keahlian berbahasa asing terbatas, bahasa Inggris...bahasa Arab...:(( Komunikasi kami jadi agak terhambat, dia tidak mengerti maksudku..(atau ucapanku yang kurang jelas ya?). Akhirnya aku memutuskan untuk langsung mencari sendiri, berdasar informasi dari biro perjalanan waktu aku beli tiket kemarin. Aku tidak langsung mencari sesuai cerita dari Pigi, karena khawatir tempat-tempat yang diceritain dia sudah pindah/berubah. Karena terakhir dia ke siniadalah beebrapa waktu yang lalu. Tapi syukurlah, ternyata semuanya tidak terlalu banyak perubahan. Dari tanya sana-sini akau dapat info kalo hotel harus booking beberapa hari sebelumnya. tapi ada Lounge dengan biaya yang cukup terjangkau dan bisa booking langsung. Tanpa pikir panjang, aku langsung menuju Al Dana Lounge di lantai 1. tapi, kembali aku gagal... sabar. Ya Allah beri aku kesabaran dan tunjukkan aku jalan keluar Ya Allah Ya Wakiil. Lounge ini hanya untuk kelas eksekutif dan bisnis. resepsionisnya mengarahkanku tuk ke Al Ghazal Lounge di lantai 2, di sana economy class bisa. Langsung saja aku mempercepat langkah menuju lantai 2 dan kembali berharap... aku bisa mendapat tempat beristirahat. Sesampainya di Al Ghazal Lounge, aku mendapatkan informasi bahwa Lounge ini penuh. langsung saja ke atas, ke Transit Hotel. lho.. kok hotel? tapi, kemudian dia menjelaskan bahwa ada Lounge-nya juga. dengan memperkuat doaku, aku menuju tempat yang diarahkannya. Alhamdulillah.. ternyata ga jauh. aku langsung disambut hangat dengan resepsionisnya. setelah mengorek informasi darinya, aku memutuskan untuk beristirahat di sini untuk 2 x 4 jam dengan biaya 5 dirham / USD 28 per 4 jam. alhamdulillah... aq check in mulai jam 23.00. setelah membayar biayanya, aku langsung menuju Business room, tempat untuk internet-an. yah.. skali lagi harus bersabar. karena 2 komputer sedang dipakai dan yang satunya rusak.

Ya Alah.. aku hanya mau memberi kabar pada suamiku bahwa aku baik-baik saja. aku ga mau dia mengkhawatirkan keadaanku.... Ya aku yakin Allah Maha Mendengar.
Alhamdulillah, setelah menunggu sekitar 10 menit, salah seorang pengguna internet itu menyudahi "perburuan"nya di dunia maya. Langsung saja aku mengirimkan email pada suamiku.. maunya sich chat, tapi dia gak OL. aku juga memberi kabar pada Mas Roni, kakak tertuaku. akhirnya.. aku bisa tersenyum lega.

Kemudian aku menikmati jamuan di Lounge. menu Eropa, aneka salad, buah, aneka roti dan toppingnya, minuman ringan, minuman hangat.... jauh dari bayanganku.. aku mengira, di Tanah Arab ini akan banyak kutemukan berbagai olahan daging dan panganan berbumbu rempah-rempah yang komplit, seperti kesenangan orang Arab di kota Malang. Alhamdulillah... bisa untuk menegakkan kembali otot-otot punggung yang mulai lelah, setelah memanggul tas, yang beratnya lebih dari 6 kilo mungkin, kesana-kemari.

masya Allah... aku hampir tertidur saat seorang petugas hotel yang cantik menghampiriku. dia menawarkanku untuk menggunakan fasilitas rest room agar bisa istirahat dengan tenang. karena di ruangan Lounge ini cukup banyak orang, kayak lobby hotel aja. aku mengiyakan, setelah mendapat kepastian bahwa aku tidak perlu menambah biaya lagi. Rest room ini kurang privacy, tapi lumayan tenang dan bisa untuk meluruskan kaki. aman sih katanya.. aku tetep berdoa moga ga ada apa-apa.

meski ga bisa tidur sepulas tidur di kamar sendiri, aku merasa tubuhku cukup fresh saat kulirik jam tanganku menunjukkan pukul 04.30. waktu subuh jam berapa ya? bergegas aku menuju resepsionis dan menanyakan hal itu. saat itu suasana Lounge sepi.. beda jauh dengan kondisi tadi malam yang ramai. hanya tambak beberapa petugas hotel yang berjaga. Subuh masih 38 menit lagi...

aku bergegas menuju mushola yang letaknya juga tak jauh dari rest room, tempatku beristirahat semalam. sambil menunggu waktu sholat, kubaca beberapa lembar ayat-ayat Al Qur'an sambil sesekali mengucap syukur... aku telah bisa melalui malam ini dengan selamat. Alhamdulillah...

setelah itu, aku menitipkan tas-ku di loker yang disediakan Lounge. lalu aku kembali memanfaatkan internet yang masih belum ada peminatnya. Alhamdulillah aku mendapat email balasan dari suamiku. bahkan ia memintaku tuk OL pukul 08.30, yang berarti pukul 05.30 waktu Belgia.

aku cukup bisa menikmati pelayanan di Lounge ini, menu Eropanya, tempat istirahatnya, dan business room-nya , sampai-sampai aku memperpanjang kontrak sewa Lounge ini 4 jam lagi.

tepat pukul 11.00 aku meninggalkan Lounge dan menuju mushola. Wow.. musholanya penuh. ada apa ya? padahal aku masih harus menunggu 2 jam, atau setidaknya sampai sholat dhuhur. Mushola yang tidak terlalu besar ini dipenuhi puluhan calon jamah haji dari Bangladesh. sebagian besar dari mereka sudah berumur di atas 50 tahun, perkiraanku. dan mereka ga bisa bahasa Inggris. ketika aku minta ijin untuk tinggal di mushola sampai sholat dhuhur, mereka manggut-manggut aja. senyum-senyum. dari cara mereka berbicara, aku yakin mereka ga berkeberatan. mereka sesekali  mengajakku berbicara, tapi aku juga melakukan hal yang sama. aku tidak mengerti bahasa mereka. aku hanya senyum dan mencoba mengira-ngira maksud mereka dengan bahasa tubuh. Subhanallah... Maha Suci Allah yang menciptakan manusia berbeda-beda bangsa untuk saling megenal.

jam 12.30 aku ke lantai atas. tepatnya Gate 3, tempat check in untuk penerbangan EY 055.
bismillah.. sebentar lagi aku akan melakukan penerbangan kedua. Abu Dhabi- Brussel. tetep dengan penerbangan yang sama Etihad Airways.

Illal liqa al mathoor Abu Dhabi!

No comments:

Post a Comment